Cerpen

Selesai Bukan Berarti Berakhir.




Pernah gak kalian merasa sangat menyesal ketika terlambat menyadari sesuatu yang sangat berharga? Menyesal karena sesuatu itu teramat penting bagi hidup  kalian? dan hal itu telah terjadi padaku. Sesuatu yang teramat aku takuti terjadi, dan dengan mudah nya waktu menarik orang yang sangat aku cintai itu. Salahkah waktu dalam hal ini? Atau salahku yang terlambat menyadari bahwa waktu terus berputar dan aku tidak dapat kembali ke waktu yang sudah terlewat?

26 Maret 2015

     Aku tergesa-gesa untuk pulang kerumah. Hari ini aku pulang terlambat karena ada tugas kelompok. Aku lupa, kalau ibu sedang sakit dan butuh bantuanku. Ayah?beliau sudah lama dipanggil yang maha kuasa. Sedangkan aku anak satu-satunya yang dimiliki ibu. Tinggallah aku berdua dengan ibu.
     Nafasku ngos-ngosan lari dari depan jalan besar. Aku benar-benar takut terjadi apa-apa dengan ibu. Terakhir kali aku sudah berkata kasar dan membuat hati wanita yang sudah membesarkanku selama 17 tahun itu meneteskan air mata. Dan aku malah pergi tanpa meminta maaf. Ya, begitulah aku sangat sering melawan, membentak, bahkan sering aku membuat nya menangis.
     "Sampai kapan Mel kamu mau nyakitin hati ibu mu?"
     "Entahlah Ris, aku tau ini salah. Tapi tetap aja aku gengsi walaupun sekedar minta maaf aja."
     "Ingat Mel! Ibu kamu tuh gak akan hidup untuk selamanya. Akan ada saatnya dimana kamu harus meneruskan hidup tanpa ibu kamu. Mau hal itu terjadi? Mumpung masih ada waktu Mel. Segera deh minta maaf."
     Huh, aku mengingat semua ucapan Risa padaku, dia sahabatku dikelas sekaligus teman sebangku ku. Aku makin merasa bersalah atas semua hal yang udah aku perbuat ke ibu. Aku sadar selama ini aku sudah membuat ibu sangat kecewa kepada sikapku dan kata-kata kasar yang aku ucapkan padanya ketika sedang marah.
     "Ibu aku sangat menyayangimu! Semoga kau mau memaafkan semua kesalahanku. Sebentar lagi aku akan pulang. Tunggulah aku Bu."
     Akhirnya aku sampai didepan gang rumahku, kulirik sekilas ada sebuah bendera merah tergantung disebelah nama gang. Aku tidak terlalu memusingkan hal itu. Aku tidak perduli dengan siapa yang meninggal itu, bagiku sekarang aku harus segera sampai kerumah dan bertemu dengan ibu. Entah mengapa kali ini aku sangat merindukannya.
      Saat aku sudah sampai didepan rumah ,aku terkejut! Benar-benar sangat terkejut. Apa yang terjadi? Mengapa banyak orang didepan rumahku? dan bendera itu? Kenapa ada dirumah ku juga? Seseorang aku mohon bantu aku menjawab pertanyaan ini! tiba-tiba aku merasa dadaku sesak, kepalaku rasanya sangat berat, dan perlahan-lahan mataku mengeluarkan cairan bening, ya, aku menangis, sesaat kemudian semuanya gelap dan aku tidak mengingat apapun.
     Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Aku merasa sangat lelah. Aku juga tidak tau apa yang terjadi padaku, yang ku tahu ini sepertinya rumah sakit. Tapi mengapa aku diletakkan di ranjang seperti ini? Sebelumnya aku sehat-sehat saja bukan?
     Aku melihat pintu terbuka dan ternyata itu adalah Risa.
     "Wah kamu udah bangun Mel?" Tanya Risa yang semakin membuat ku bingung.
     "Bangun?"
     "Iya kamu udah pingsan dua hari!" Ucap Risa dan aku merasa tidak percaya.
     "Oh ya, ibu mana ya? dari tadi gak ada lihat nih."
     "Mel..kamu lupa?" Tanya Risa dan aku makin heran melihat dia menangis.
     "Lupa ap,-" aku terdiam mengingat semua kejadian yang kualami kemarin. Aku baru menyadari bahwa aku sudah kehilangan ibu! Ibuku sudah meninggal! Kenapa ini seperti mimpi?!! seseorang adakah yang bisa mengembalikan ibu padaku? Aku sangat menyayanginya!
     "Kenapa secepat ini Ris?? Bahkan aku belum sempat meminta maaf, dan apa yang aku lakukan?!! Aku pun tidak ada dengannya disaat-saat terakhir."
     "Mel, kamu boleh sedih, kecewa, marah, tapi balik lagi Mel ini tuh hidup. Ibu kamu memang udah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang ibu untukmu akan tetapi bukan berarti kamu harus selesai dalam pendidikan. Dia belum liat kamu sukses dan dia ingin lihat itu Mel. Selesai bukan berarti berakhir Mel. Semangat dan jangan sedih terus."
     Begitulah kata-kata motivasi dari Risa tiga tahun yang lalu, dan benar aku harus bangkit dari semua kesedihan ini. Aku harus sukses dan buat ibu bangga. Dan satu hal yang ingin aku sampaikan, aku mohon jangan ada Meliana baru lagi dikehidupan lain. Karena hanya menyesal yang aku rasakan sekarang. Bukannya membanggakan ibu sebelum dia pergi aku malah membuat luka dalam dihatinya. Selesai bukan berarti berakhir! Aku harus menjalani hidup tanpa ibu, bekerja keras untuk sukses dan membuatnya tersenyum disana.

Komentar

  1. Bagus banget ceritanya terus berkarya ya , jangan putus asa , abaikan orang yg menganggap mu itu tidak ada arti nya , trus berkarya dan trus membuat crita" yg enak dan unik , petahan kan ya karya nya , dan jangan lupa berdoa agar di mudahkan dalam membuat crita , aku akan slalu support kamu
    By:fanskaryamu
    To:orang yg Uda membuat crita ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih 😁 sudah mau mampir dan membaca cerita ini. Terimakasih sudah mau mendukung ku😅, terimakasih dari hatiku yang paling dalam. Salam dariku untukmu😁

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Ceritanya bagus banget kak, terus semangat berkarya kak!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen

Cerpen

Dunia tulisan